Siswa diharapkan bisa mencapai target kelulusan 100 persen berdasarkan persiapan mereka sebelumnya, sementara pihak sekolah sendiri menetapkan standar nilai kelulusan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) sebagai kewenangan masing-masing sekolah yang ditentukan melalui rapat dewan guru.
Demikian dikatakan Kepala SDN Mekarjaya 13 Depok Timur seusai pembukaan dan doa bersama pelaksanaan UASBN di SD tersebut, Selasa (4/6/2010). "Kami berharap mereka lulus dengan nilai baik karena persiapan mereka sendiri kami nilai baik. Target kami 100 persen mereka lulus," ujar Suwarti.
Adapun peserta UASBN di SDN Mekarjaya 13 Depok Timur tahun ini diikuti oleh 52 murid dari tiga kelas. Sejak duduk di kelas enam, siswa sudah langsung dibekali bimbingan belajar (bimbel) dengan ketat. Bimbel dibagi menjadi dua, yaitu bimbel jam 6 pagi dan bimbel setelah jam 12 siang.
Sementara itu, menurut Kepala SDN 26 E. Jaolat, target kelulusan 100 persen di sekolahnya pun berdasarkan hasil kelulusan UASBN tahun 2009 lalu. Saat itu, hanya ada satu siswa yang tidak lulus karena memang tidak mengikuti UASBN dan tidak pernah masuk sekolah hingga UASBN tersebut digelar.
"Tapi, meskipun kewenangan berada di tangan sekolah, kami tetap menyiapkan siswa sebaik mungkin. Memang, beban mereka agak berat apalagi setelah ini mereka langsung dilanjutkan dengan ujian akhir sekolah (UAS)," ujarnya.
Adapun UASBN di SDN Mekarjaya 26 diikuti 50 siswa dari tiga kelas. Di hari pertama UASBN ini, para siswa menempuh ujian selama kurang lebih dua jam untuk menyelesaikan soal-soal ujian Bahasa Indonesia.
Demikian dikatakan Kepala SDN Mekarjaya 13 Depok Timur seusai pembukaan dan doa bersama pelaksanaan UASBN di SD tersebut, Selasa (4/6/2010). "Kami berharap mereka lulus dengan nilai baik karena persiapan mereka sendiri kami nilai baik. Target kami 100 persen mereka lulus," ujar Suwarti.
Adapun peserta UASBN di SDN Mekarjaya 13 Depok Timur tahun ini diikuti oleh 52 murid dari tiga kelas. Sejak duduk di kelas enam, siswa sudah langsung dibekali bimbingan belajar (bimbel) dengan ketat. Bimbel dibagi menjadi dua, yaitu bimbel jam 6 pagi dan bimbel setelah jam 12 siang.
Sementara itu, menurut Kepala SDN 26 E. Jaolat, target kelulusan 100 persen di sekolahnya pun berdasarkan hasil kelulusan UASBN tahun 2009 lalu. Saat itu, hanya ada satu siswa yang tidak lulus karena memang tidak mengikuti UASBN dan tidak pernah masuk sekolah hingga UASBN tersebut digelar.
"Tapi, meskipun kewenangan berada di tangan sekolah, kami tetap menyiapkan siswa sebaik mungkin. Memang, beban mereka agak berat apalagi setelah ini mereka langsung dilanjutkan dengan ujian akhir sekolah (UAS)," ujarnya.
Adapun UASBN di SDN Mekarjaya 26 diikuti 50 siswa dari tiga kelas. Di hari pertama UASBN ini, para siswa menempuh ujian selama kurang lebih dua jam untuk menyelesaikan soal-soal ujian Bahasa Indonesia.
0 Comments