UN SD

Bobot Kesulitan Soal UN 2013 Ditambah Menjadi 20 Persen

Tingkat atau bobot kesulitan soal Ujian Nasional (UN) 2013 ditambah menjadi 20 persen. Komposisi soal UN tahun ini : bobot soal sulit ditambah lagi 10 persen. Dengan penambahan jumlah soal yang sulit itu, maka komposisi bobot soal pada UN 2013 ini menjadi 10 persen soal mudah, 70 persen sedang, dan 20 persen sulit. Sedangkan tahun-tahun sebelumnya bobot soal mudah sebanyak 10 persen, sedang 80 persen, dan sulit 10 persen.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Khairil Anwar Notodiputro mengatakan, banyak pihak mengkritik bahwa soal UN dinilai terlalu mudah. Hal tersebut dilihat dari hasil TIMMS (Trends in International Mathematics and Science Study) dan PISA (Programme for International Student Assessment) yang menyebut masih ada beberapa materi yang tidak diujikan dalam UN. Ia juga menjelaskan, persentase kelulusan UN di Indonesia juga dinilai begitu tinggi.



“Tingkat kelulusan SMA mencapai 95,5 persen. Berarti yang tidak lulus hanya 0,5 persen. Bukan berarti kami ingin banyak yang tidak lulus, tetapi kami juga ingin meningkatkan grade peserta didik kita. Jangan sampai karena khawatir banyak yang tidak lulus, lalu kita tidak tingkatkan mutu UN kita,” tambah Khairil.

Meski terdapat penambahan soal yang sulit, namun dirinya berharap nilai UN tahun ini tetap lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Jika demikian, maka itu artinya sebenarnya peserta didik mampu menjawab soal, meski jumlah bobot soal sulit ditambah. “Kalau seperti itu tidak menutup kemungkinan jika tahun depan kami naikkan lagi persentase soal yang sulit. Kita harus berani. Jika tidak, kapan kita maju?” tandas Khairil.

Walau menginginkan peningkatan kualitas peserta didik melalui UN dengan menambah soal yang sulit, namun pihaknya tidak serta merta langsung menaikkan jumlah soal yang sulit secara drastis. Khairil mengaku akan melihat hasil pada UN tahun ini dan jika peserta didik dapat melewatinya dengan baik, pihaknya berencana akan meningkatkan terus bobot soal sulit ini. “Kami tidak berani mengubahnya tiba-tiba dengan perbandingan 50 persen soal sulit dan 50 persen soal sedang dan mudah. Kami lakukan perlahan sambil mengukur dan menjajaki seberapa besar kemampuan anak-anak,” imbuhnya.

Sementara itu tentang sistem penilaian yang digunakan selama Mendikbud menjelaskan, bahwa ada dua sistem yaitu berbasis proses melalui rapor dan berbasis output melalui Ujian Nasional (UN). Tema besarnya, kata Mendikbud, adalah bagaimana memperkuat kedua basis penilaian itu. “Dua-duanya penting. Oleh karena itu, terbuka untuk kita akan meninjau dan mengevaluasi sistem penilaian yang sekarang digunakan,” katanya.

Mendikbud menambahkan, pada tahun pelajaran 2012/2013 ini masih akan diselenggarakan UN. “Jadi tetap (ada UN) tahun ini untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK,” katanya.

Sumber : Kemdikbud



Post a Comment

0 Comments